Meningkat 20,06%, Ekspor Februari 2022 di Sulsel Capai Rp 1,8 Triliun

MAKASSAR - Ekspor di Provinsi Sulawesi Selatan mencapai US$ 130, 6 Juta atau setara Rp 1, 8 Triliun. Hal itu berdasarkan berita resmi statistik yang dikeluarkan oleh BPS Sulsel, Sabtu (2/4/2022).

Baca juga: Jelang Lebaran, Wakil Bupati Pangkep Syahban Sammana Pantau Ketersediaan dan Harga Sembako

Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, “Alhamdulillah, ekspor kita kembali meningkat. Untuk Februari 2022, total ekspor di Sulsel mencapai US$ 130, 6 Juta atau setara Rp 1, 8 Triliun, ” ujarnya, Sabtu (2/4/2022).

Jika dibandingkan data bulan Februari 2021, maka ekspor Sulsel meningkat 20, 06%. Dimana ekspor pada bulan itu senilai US$ 108, 78 Juta. Sementara jika dibandingkan Januari 2022, ekspor meningkat 1, 19%.

Baca juga: Ekspor Sulsel Januari 2022 Meningkat 70,67?ri Tahun Sebelumnya, Plt Gubernur: Langkah Pulihkan Ekonomi

“Peningkatan ekspor ini pun sebagai bentuk upaya pemulihan perekonomian. Yang tentunya berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat, ” katanya.

Peningkatan ekspor terus digalakkan oleh Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman. Terlebih Pemprov Sulsel telah menghadirkan beberapa fasilitas, seperti menghadirkan layanan ekspor direct flight Makassar tujuan Hongkong dan layanan ekspor direct flight Makassar tujuan Singapura. Selain itu, adapula layanan ekspor direct call jalur laut  Makassar tujuan Shanghai, lanjut ke Busan, dan ke Tokyo. 

Baca juga: Kerugian Masyarakat Akibat Krisis Minyak Goreng Capai Rp 3,38 Triliun

Sementara itu, Kepala BPS Sulsel, Suntono menyatakan, bahwa lima kelompok komoditas utama yang di ekspor Provinsi Sulawesi Selatan pada  Februari 2022 adalah  Nikel (60, 94 %); Besi dan Baja (20, 91 %); Biji-Bijian Berminyak (10, 11 %); Garam, Belerang, dan Kapur (3, 09 %); serta ikan dan udang sebesar (1, 81 %). 

Untuk nilai impor Provinsi Sulawesi Selatan pada  Februari 2022 sebesar US$ 66, 76 Juta. “Adapun neraca perdagangan Sulawesi Selatan pada  Februari  2022, terjadi surplus sebesar US$ 63, 84 Juta, ” tuturnya.(***)

Baca juga: Said Abdullah Minta ‘Candu’ terhadap Dolar Amerika Dikurangi dalam Transaksi Internasional